✖.prolog

515 75 31
                                    

Ryo POV
✖✖✖✖✖✖✖

Aku berjalan dengan langkah gontai ke arah halte itu, benar benar hari yang menyebalkan, bagaimana mobilku bisa begitu lama di bengkel, hingga aku harus menunggu bus di halte butut itu selama seminggu ini, di tambah lagi hari sudah mulai malam.

Di sana ada seorang wanita yang sangat imut sedang duduk, lengkap dengan seragam SMA Chika(sekolah khusus perempuan) , dan earphone yang menggantung di telinganya, sangat cantik dan kelihatan sedikit cuek, ia nampak memakan sesuatu tapi entah apa.

"Hm, tidak buruk, wanita cantik di halte butut, lumayan untuk menghilangkan bosanku selama menunggu." Aku bergumam.

Aku menghampirinya sambil tersenyum manis, namun apa? Dia hanya sedikit menoleh dan menampakan wajah tak sukanya sambil kembali menatap ke depan.

Sial! Dia membuang muka, padahal aku sudah merayu dengan senyuman manisku ini, baiklah awas kau gadis manis jika masuk perangkapku.

Aku mendekatinya dan berusaha menarik perhatianya. "Hey, sendirian?" Tanyaku bodoh, jelas saja dia sendirian.

Dia hanya sedikit melirik dan mengangguk, ia kembali fokus ke depan dan memakan satu box kecil marshmallow, aku hanya keheranan dengan gadis ini, kenapa dia begitu cuek, padahal jika gadis lain di dekatku pasti langsung terpesona, baiklah aku memang tampan.

"Siapa namamu?" tanyaku lagi.

"Yumi." Jawabnya singkat dan kembali memalingkan wajahnya kedepan, sial! susah sekali menarik perhatianya.

"Boleh aku minta nomor ponselmu?" Tanyaku sambil tersenyum ramah.

Dia menoleh tak senang. "Kau pikir siapa kau? Kenal saja tidak langsung meminta nomor ponselku."

Aku hanya mengehela nafas mendengar jawaban wanita ini, benar benar sulit di rayu, namun aku tidak akan menyerah, seorang player tidak bisa menaklukan wanita seperti ini, what the f*ck, pasti bisa lah.

"Kalau begitu id line mu?" tanyaku lagi.

"kau pikir siapa dirimu? Berhentilah bertanya." ucap wanita itu dengan wajah seperti ingin melindasku dengan truk besar.

"Menarik." Ucapku sambil tersenyum.

Aku hanya diam dan mengotak ngatik ponselku, hm nampaknya malam ini aku akan mengikuti gadis ini, aku ingin tau dimana ia tinggal.

Lalu dari kejauhan nampak sebuah bus mendekat ke arah kami, gadis itu berdiri sambil melambaikan tangannya ke arah bus itu, lalu ia memasukan box marshmallow tadi ke dalam tasnya.

Seketika bus itu berhenti di depan kami, gadis itu masuk ke dalam bus, akupun mengikutinya, ia memilih tempat duduk di dekat pintu bus, untungnya di samping gadis itu masih ada kursi kosong, ia duduk di dekat jendela, lalu aku langsung menduduki kursi di sebelahnya.

Aku tersenyum ke arahnya, ia malah menatapku kasar. "Kenapa kau mengikutiku? Apa kau ingin menguntit?" Ujarnya dengan tatapan sengit.

Aku berusaha mengontrol diri dan hanya tersenyum membalas perkataanya.

"Hufttt" dia bergumam kecil, lalu menguap.

Nampaknya ia sedang ngantuk berat, dia terlihat sangat cantik ketika menyandarkan kepalanya di kaca jendela, bodoh sekali dia, ada bahuku yang lebih nyaman dan lebih lembut dari kaca jendela itu.

Tapi ya sudahlah terserah dia saja, pasti nanti dia akan bersandar di bahuku, di depankan ada polisi tidur.

Gledak. Kepalanya terbentur kaca.

"Aww." ucapnya setengah mengantuk.

Aku menarik kepalanya dan meletakan ke bahuku, ia nampak ngantuk berat sehingga tak menyadari kalau kepalanya kini di bahuku, aku hanya tersenyum menatap wajahnya dan bergumam kecil. "Kena kau."

Akupun ikut ikutan tertidur,aku bersandar di atas kepalanya, Rasanya mataku sudah tak tahan lagi menahan kantuk, aku tidak menghiraukan lagi bus ini akan kemana.

✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖
To be continue
✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖

seperti biasa, akan di lanjutkan jika ada 1 saja vote/comment..

next chapter akan di upload nanti malam jika ada yang vote/comment.

2 Side (with) 2 StoryWhere stories live. Discover now