2. Leon

38 4 0
                                    

Leon duduk di kantin dikelilingi teman basketnya. Setiap anggota basket yang berada di meja itu memiliki gadis cheerleader yang bergelantungan pada pundak mereka. Iya, memiliki. Tragisnya generasi sekarang--bukan mencintai, tapi memiliki.

Namun anehnya Leon tak 'memiliki' siapa pun. Pundak Leon kosong. Katanya sih, dia belum menemukan orang yang tepat. Tetapi alasan sebenarnya adalah dia takut dengan cinta.

Lelaki tinggi itu takut dengan cinta.

Sebenarnya jika Leon mau, dia tinggal memilih satu di antara puluhan siswi yang tergila-gila dengan Leon. Bahkan, dua. Mereka rela diduai asalkan bisa menjadi pacar Leon.

Bukan karena Leon berotot besar atau berwajah seperti artis Hollywood.

Tetapi karena Leon adalah anak dari pemilik tambang timah terbesar di Bangka Belitung.

Singkatnya, kekayaan keluarga Leon tak berseri. Dan wanita di sekolah Leon ... sangat amat menyukai itu.

Jika berbicara tentang fisik Leon, tubuhnya adalah salah satu yang terkurus di klub basketnya. Wajah Leon juga tak begitu popular di sekolahnya. Tatapannya yang runcing membuatnya terlihat mengintimidasi. Padahal mereka hanya tidak tahu betapa lembutnya Leon di dalam.

Leon memiliki rambut berwarna pirang yang lumayan panjang untuk lelaki. Terkadang rambutnya ia tarik ke belakang telinga, membuat wajahnya terbentuk dengan indah.

Leon jarang tersenyum. Tetapi sekalinya ia tersenyum ....

---
06/01/2016

Luna & LeonWhere stories live. Discover now