Prolog

460 11 2
                                    

Kuliah kuliah kuliah.

Hanya perintah itulah yang sejak tadi hanya berputar-putar dikepala gadis manis berperawakan tinggi ini, mata coklatnya kini telah memandangi jalanan luas kota metropolitan ini.
Langkahnya turun melaju dari bus umum yang kini sudah berhenti tepat di halte yang tak jauh dari universitasnya, kaki jenjangnya mulai menapaki tanah kampus, sapaan riang datang silih berganti pada gadis jangkung itu.

"Ayaaa!!!" Suara melengking khas milik seorang wanita itu membuat gadis bernama Aya itu menghentikan langkahnya dan menoleh kesumber suara.

Gadis cantik, modis, dan tinggi itu tengah berlari menghampiri gadis lain dihadapannya.

"Aya, lo naek bus lagi?" Tanyanya dengan nafas yang masih memburu.

"Iya" jawabnya Aya singkat.

"Kan gue udah bilang, gue bakal jemput lo, ngeyel banget sehhh" dumal gadis itu.

"Radista Antavanya, gue kan ga pernah nyuruh lo jemput"

"Ya tapi kan gue baik hati gitu mau jemput lo" bela Vanya.

"Pasti ada maunya"

Vanya hanya mengeluarkan cengiran kudanya, kini dua gadis cantik ini mulai melangkah berasama kedalam kampus.

###

Aya tau, banyak sekali yang bilang Aya itu sempurna. Aya itu cantik, tinggi, langsing dan cerdas so itu point yang pasti banyak diimpikan setiap manusia bukan?
Tapi di sisi lain mereka tidak tahu, Aya tak sesempurna itu, karena memang tidak ada manusia yang sempurna.

Mereka yang melihat Aya dari luar tidak pernah tau jika Aya terlahir dengan kondisi yang kurang baik, Aya mengidap Bleed disorder, kondisi ini membuatku kesulitan untuk mendapatkan transfusi darah. Maka dari itu Aya harus sangat menjaga darahnya jangan sampai Aya kehabisan darah.

Oh ya,  nama lengkapnya Cahaya Prameswari. Kehidupan seorang Cahaya tidak seidah drama korea yang sedang buming namun tidak juga sesedih sinetron indonesia yang terkadang berlebihan. Namun hidupnya pun juga cukup monoton tidak pernah jauh dari kampus atau rumah, hidupnya memang berada di ruang lingkup yang sempit tapi Aya mencoba mensyukuri segalanya, hidup yang hanya bergaul anatar kampus dan rumah adalah bentuk dari rasaya sayang sang ayah dan dirinya sendiri untuk menjaga diri walaupun jika melihat usia dan perilaku Aya, sudah pasti Aya bisa menjaga diri. Terlebih ada alasan di balik kehidupannya dan keluarganya.

Mengenai seorang laki-laki Aya tidak memiliki seseorang yang spesia satu-satunya laki-laki dalam hidupnya hanyalah ayahnya sendiri, tidak lebih. Dan Aya belum pernah mengenal apa itu pacaran.

###

Radista Antavanya, hanya gadis yang sering di panggil Vanya itu lah sahabat baik dan satu-satunya yang Aya miliki Gadis yang tergila-gila dengan lelaki tampan dan gentle man, gadis yang cantik bak model, namun satu hal kekurangan dia, dia itu lemot. Tapi satu kekurangan Vanya bisa tertutupi dengan fisiknya yang cukup sempurna, tapi walau begitu hanya ada satu pria yang selalu membuatnya semakin lemot, yaitu Gustav.

###

Panas terik matahari tidak menyurutkan semangat para mahasisiwa yang berteriak histeris menyaksikan pertandingan basket antar dua kelompok mahasiswa yang katanya 'popular'.

"Aya nonton dulu ya baru pulang" ajak Vanya sambil menarik lengan Aya kesamping lapangan basket.

"Males ah" Aya ogah-ogahan mengikuti langkah Vanya.

"Ih banyak cowo gantengnya, terutama ada Gustav" ucap Vanya sambil terus menatap Gustav.

"Yaudah tapi sebentar aja"

Love And Hurt ^Revisi^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang