05 - Who is He?

35.2K 3.9K 5.1K
                                    

DIRGAHAYU KE-77 REPUBLIK INDONESIA!🇮🇩🤍

ABSEN DULU BERDASARKAN EMOJI FAVORIT KALIAN YUK!😍

Jangan lupa vote, comment, share, dan mention @rweinda @calderioz and all RP di Instagram yaa nanti di repost!💞

⎯⎯⎯

"KAMU gak lupa rumah aku, kan?" tanya Zea terdengar sedikit kesal karena Ares tak kunjung sampai. "Lupa sedikit," jawab Ares sembari mengendarai Porsche 911 Turbo S Cabriolet PDK berwarna night blue metallic miliknya.

"Bohong, paling bentar lagi sampai." Ares terkekeh mendengar jawaban kekasihnya. "Kan aku bilang lupa sedikit, lupa aku mau ke rumah my girlfriend or my angel, ya?"

Kedua mata Zea memutar, "Tell me when you're arrived," ujar gadis cantik itu sambil keluar pintu kamarnya, berniat menuruni tangga untuk sampai di lantai satu. "I'm arrived," balas Ares tak sampai sedetik.

Zea mempercepat langkah kakinya, dari jendela besar dekat pintu utama rumahnya, ia bisa melihat mobil Ares baru melewati gerbang yang dibukakan oleh security. Kemudian, gadis itu membuka pintu dan menunggu sebentar Ares yang masih mengemudi sebab jarak gerbang dan pekarangan rumahnya cukup jauh.

"Hi, Pretty," sapa Ares setelah turun dari mobil, memeluk tubuh Zea yang harum. "Hi," balas Zea sambil mengernyitkan alis melihat beberapa bingkisan yang Ares bawa.

"Siapa yang ulang tahun?" Ares menggeleng, "Gak ada."

Zea menatap laki-laki di hadapannya tidak mengerti. "Terus ini buat siapa?" Ketika Ares hendak menjawab suara wanita dari dalam rumah menginterupsi, "Zea, Ares sudah datang?"

Mendengar pertanyaan Agatha, Zea pun segera mengajak Ares masuk. "Sore, Tante. Ini ada titipan dari Mama," kata Ares sembari memberi sebuah goodie bag berukuran besar.

"Sore Ares, wah you don't have to, tapi terima kasih, ya. Tante appreciate it," ujar Agatha yang mengunggah senyum.

"Ini dari Athena atau kamu, hayo?" lanjut wanita itu karena melihat dari goodie bag-nya pun sudah terpampang luxury brand, Bottega Veneta.

Ares segera menjawab, "Dari Mama, Tante, kalau ini dari Ares." Agatha kembali menerima pemberian Ares, kali ini sebuah kalung dari Buccellati.

"Thank you, Ares. Ini sebenarnya ada apa? Tante belum ulang tahun, lho," tanya Agatha tak mengerti. "Just a gift, Tante, gift doesn't always need a reason to be given."

Agatha mengangguk, "Good answer, terima kasih sekali lagi, ya. Sampaikan juga pada Athena. Oh iya, beberapa waktu lalu Athena ada titip sesuatu sama Tante, tolong kabari Athena apa yang ia inginkan sudah bisa dibeli."

Zea menatap Ares penasaran, memang apa yang Tante Athena titipi pada mama-nya? Sayangnya Ares juga tidak tahu, maka laki-laki itu mengedikkan bahunya. "Mama titip apa, Tante?"

"Athena titip beberapa Kuda Thoroughbred," Sebelum Agatha menyelesaikan ucapannya Ares dan Zea segera bertatapan, "Sudah pasti legal dan ada izinnya, nanti kudanya tinggal di istal."

"Mama mau buat istal, Tante?" tanya Ares memastikan. "Iya, Athena sama Tante akan buat istal bersama."

Kedua alis Zea terangkat, "Lho, Mama juga ikutan?" tanyanya. "Iya, dong," jawab Agatha senang.

"Mama ikut apa?" Tiba-tiba suara bariton, suara yang dalam sekali dengar saja karismanya tidak diragukan lagi.

"Sore, Om." Ares menyapa Elvano, diikuti balasan Zea, "Mama mau buat istal sama Tante Athena, Papa tahu?"

ANTARES 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang