🕊 Prologue 🕊

1.6K 153 0
                                    


.

.

.


Namanya Hyunjin, dan ia seorang malaikat.

.

.

.

Sudah menjadi kodrat utama dan terutama, bahwa surga dan neraka tidak akan pernah bisa bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sudah menjadi kodrat utama dan terutama, bahwa surga dan neraka tidak akan pernah bisa bersama. Dua sisi mata koin yang berlawanan arah, bak air dan minyak yang tidak akan pernah bisa bersatu. Hal ini sudah bukan lagi sesuatu yang patut dipertanyakan, terutama bagi para penghuni kedua entitas tersebut.

Namun tidak untuk Hwang Hyunjin. Ia jatuh cinta, dan sosok yang dicintainya adalah seorang iblis.

Maka murkalah surga, dan Hyunjin harus menanggung perbuatannya. Surga menghapuskan ingatan tentang iblis itu dari kepala Hyunjin, dan mempersiapkan hukuman yang cukup berat untuknya. Sementara itu, sang iblis terus memohon pada surga untuk diberikan kesempatan-, bahwa untuk kali pertama dalam hidupnya... ia benar-benar tulus mencintai seseorang.

Kutuk dan amarah sudah siap menghakimi sang iblis, namun Tuhan melihat kesungguhan di mata iblis itu. Akhirnya, setelah pertimbangan yang bijaksana, maka Ia memberikan kesempatan kedua dengan satu syarat.

"Turunlah sebagai wujud manusia, dan ajak keenam temanmu. Begitu kalian berumur delapan belas tahun, Aku akan mempertemukan kalian dengan Hyunjin sekali lagi. Aku juga akan mengirimkannya ke bumi dalam sebuah misi-, dan memberikanmu sebuah ujian. Apabila kalian berdua lolos melalui tugas yang Aku berikan, maka Aku pun akan mengijinkan kalian untuk bersama."

Sang iblis termenung di tempatnya sesaat. Perbuatannya itu sama artinya dengan menentang neraka. Namun, keinginan pribadinya jauh lebih besar dari sekedar kata setia. Ia pun menyetujui persyaratan tersebut.

"Tapi Hyunjin tidak akan bisa mengenalimu lagi, dan tidak ada satupun dari kamu ataupun keenam temanmu yang boleh memberitahunya... atau Aku akan memusnahkan kalian semua saat itu juga."

Sabda itu terasa seperti beban di telinga sang iblis, namun rasa putus asanya mendorong dirinya untuk menganggukkan kepala.

Bila ini memang adalah cara terakhir yang bisa ia lakukan...

.

.

.

Maka itu yang akan ia lakukan.

Obey the Angel (Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang